Kejagung Mengajukan Kasasi Terhadap Vonis Bebas Afung dalam Kasus Tambang Timah Ilegal

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung (MA) terkait kasus dugaan korupsi penambangan timah ilegal. Tindakan ini menyusul vonis bebas yang dijatuhkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Pangkalpinang terhadap Ryan Susanto alias Afung.

Langkah Hukum Kasasi

• Tindakan Kejagung: Kejagung menentang putusan bebas tersebut dan mengajukan kasasi. Langkah ini diambil dalam waktu 14 hari sejak tanggal penetapan, sebagaimana diatur dalam KUHAP. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyatakan kasasi sesuai dengan akta permohonan kasasi pada 2 Desember 2024.

• Alasan Kasasi: Kejagung tidak sependapat dengan putusan hakim, mengingat adanya perbedaan pandangan normatif antara JPU dan majelis hakim. Meskipun menghormati putusan pengadilan, Kejagung meyakini perbuatan yang dilakukan oleh Afung merupakan praktik korupsi.

Fakta Perkara

• Dakwaan Semula: Afung didakwa melakukan penambangan ilegal bersama rekannya di Belinyu, Kabupaten Bangka, dari tahun 2022 hingga 2023. Mereka dituduh menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 59,2 miliar, termasuk kerusakan ekosistem mangrove.

• Tuntutan JPU: Jaksa menuntut Afung dengan hukuman 16,5 tahun penjara, denda Rp 750 juta, dan uang pengganti Rp 61 miliar atas pelanggaran UU Pemberantasan Korupsi.

Putusan Awal dan Kasus Lingkungan Hidup

• Vonis Majelis Hakim: Hakim menyatakan Afung bebas dari dakwaan korupsi namun terbukti melakukan tindak pidana lingkungan hidup, yakni penambangan tanpa izin di kawasan hutan lindung. Hakim menyoroti bahwa JPU seharusnya juga mendakwanya dengan pasal pidana lingkungan.

Dalam kasus ini, Kejagung tetap menghormati proses peradilan sambil berupaya melalui kasasi untuk memperjuangkan pandangan hukum yang dipegangnya.